IndoHolic
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

IndoHolic

Anak Indonesia itu bisa berkreasi dengan caranya sendiri...
 
IndeksPortalLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 100 Hari.. 1000 Harapan.. 10.000 Personil.. 100.000 Pendemo..

Go down 
PengirimMessage
gusrus
Co-Admin
Co-Admin



Jumlah posting : 193
Join date : 12.01.10

100 Hari.. 1000 Harapan.. 10.000 Personil.. 100.000 Pendemo.. Empty
PostSubyek: 100 Hari.. 1000 Harapan.. 10.000 Personil.. 100.000 Pendemo..   100 Hari.. 1000 Harapan.. 10.000 Personil.. 100.000 Pendemo.. I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:55 pm

Hari ini genap sudah 100 hari pemerintahan baru menjalankan amanat rakyat. Beberapa pihak mengatakan, berhasil 100%, sementara di pihak lain mengatakan “berhasil gagalnya”. Fenomena 100 hari merupakan suatu indikator suatu pemerintahan untuk masa selanjutnya. Keberhasilan dalam 100 hari, merupakan gambaran apakah 5 tahun selanjutnya pemerintahan ini akan tetap konsisten terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Memang pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Siapa yang bisa memperbaiki negara dalam 100 hari? Bagaimana mungkin kinerja 100 hari dijadikan ukuran untuk 5 tahun? Untuk hal ini biarlah orang berpendapat sesuai dengan logikanya sendiri, karena ini adalah demokrasi. Tetapi satu yang pasti, incumbent telah memerintah 5 tahun. Apakah ada perubahan yang signifikan? Silahkan menilai..

Suatu pemerintahan, tentu haruslah memikul beban untuk menyejahterakan rakyatnya. Setelah rakyat memilih pada pemilihan umum (yang menurut saya sangat hancur, karena selama saya hidup, pada Pemilu 2009 lah saya tidak mendapat hak konstitusional saya untuk memilih) maka terbentuklah pemerintahan yang “katanya demokratis”. Tentu menjadi sangat wajar apabila rakyat yang telah memilih, siapapun dia dan apa pilihannya mempunyai 1000 harapan. Harapan itu digantungkan kepada pemerintahan yang telah mereka pilih. Tetapi apa kenyataannya? Pemimpin bangsa ini selalu “melarikan diri” jika ada tuntutan dari rakyat untuk memintanya bertanggung jawab. Selalu ada kegiatan di luar kota atau luar negeri, ketika rakyat berteriak tentang harapan mereka. Sebagai “penanggung jawab nasional”, tentu beliau harus bertanggungjawab terhadap semua aparat yang ada dibawahnya. Jika ada keberhasilan, selalu digembor-gemborkan sebagai keberhasilannya, tetapi ketika ada kegagalan, seharusnya beliau berani memikul beban itu karena seyogianya pemerintahan sebagai suatu lembaga, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika bawahan bobrok, maka pemimpin harus bertanggung jawab. Jika pemimpin tidak mau bertanggungjawab, maka apakah dia layak memimpin? Jawabannya ada pada masing-masing logika masyarakat. Kepemimpinan yang amanah adalah kepemimpinan yang berani menjalankan, mewujudkan dan bertanggung jawab terhadap 1000 harapan rakyat. Jika tidak merasa tidak mampu, lalu kenapa mencalonkan diri?

Target telah ditetapkan. Meskipun kegagalan dan keberhasilan suatu penyelenggaraan negara memang tidak dapat ditentukan dalam 100 hari. Kesiagaan (jika tidak ingin dikatakan ketakutan) pemerintah dalam menghadapi demonstrasi hari ini, 28 Januari 2010, dianggap agak berlebihan. Sebanyak 10.000 personil telah disiagakan di Jakarta. Sebagian menganggap bahwa hal ini tentu sangat penting disiapkan untuk menjaga keamanan Jakarta. Setuju! Tetapi di sisi lain, 10.000 personil tentu menjadikan masyarakat menjadi takut terhadap apa yang akan terjadi hari ini. Ditambah bumbu-bumbu dari Menkopolhukam yang menyatakan bahwa pendemo ditunggangi, maka lengkaplah carut marut pemerintahan negara ini yang tidak memberi rasa ketenangan kepada masyarakat luas. Di sisi lain, saya sangat memahami kondisi emosi dari 10.000 personil tersebut. Mereka adalah aparat yang juga punya hati, punya keluarga, punya anak yang mencintai mereka. Mereka, dengan gaji yang sudah dipotong sana sini dituntut untuk siap sedia, bahkan sampai berkorban nyawa untuk melindungi pemimpin nasional dan seluruh masyarakat Indonesia, tentu juga merasa sangat tidak fair. Apa yang sudah diberikan oleh negara ini kepada 10.000 personil itu? Askes yang berbelit-beli pengurusannya? atau Asabri (hmmm.. masih ada ga ya?) atau tunjangan pendidikan? atau apa? tetapi itulah takdir mereka. Saya yakin sebagian atau keseluruhan dari 10.000 personil itu juga memiliki kekesalan terhadap pemimpin nasional yang masih juga kurang memperhatikan mereka. Alasan anggaran yang kecil? wah kalau ini, seharusnya pembelian mobil dinas menteri bisa dibatalkan, rencana pembelian pesawat kepresidenan harus ditunda, perbaikan pagar yang sampai 20 miliar tidak diperlukan, pembelian komputer mutakhir tidak dibutuhkan dan banyak lagi yang lain yagn bisa dilakukan untuk lebih mengalokasikan anggaran negara terhadap kesejahteraan aparatur negara di lini bawah!

Kabarnya 100.000 pendemo akan memenuhi Jakarta pada hari ini (benar tidaknya, liat ntar aja.. Wink. Yang menjadi pertanyaan, kemana yang akan didemo pergi? hehehe.. Seharusnya 100.000 pendemo tidak perlu harus sampai turun ke jalan jika pemerintahan dijalankan dengan baik. Seharusnya 10.000 pendemo boleh berkarya di bidang lain dan tidak menyia-nyiakan waktunya pada hari ini, jika lembaga-lembaga negara seperti DPR berfungsi dengan baik. Jika dilihat, 100.000 pendemo merupakan aset yang sangat berharga, dan bisa dikatakan 99% dari mereka adalah generasi muda Republik ini. Adalah wajar, jika saya berharap mereka tahu apa yang mereka kerjakan. Mereka bisa melihat dengan jernih permasalahan yang ada, dan tidak asal berdemo. Mereka mempunyai intelektualitas yang tinggi, sehingga propaganda media tidak dapat mendoktrin mereka untuk mengikuti arus yang berkembang. Lalu kenapa ada 100.000 pendemo? Jawabannya adalah karena mereka tidak mempercayai lagi seluruh lembaga-lembaga negara. Tidak ada lagi saluran-saluran aspirasi yang bisa dipercaya. Jika saluran tersebut sudah tersumbat, kemanakah larinya arus aspirasi ini? tentu jawaban pastinya adalah TURUN KEJALAN! Mereka cenderung tidak melihat pokok permasalahan lagi. Yang mereka tahu adalah satu-satunya cara untuk menyampaikan uneg-uneg rakyat adalah melalui demonstrasi. Saya menghargai rekan-rekan pendemo, sebab aspirasi saya telah diperjuangkan oleh mereka, ketika saya sendiri sibuk untuk bekerja mencari uang. Saya tidak ikut berdemo adalah karena saya lebih memilih untuk berjuang melalui saya bekerja keras dan turut membayar pajak dan membuat tulisan di blog ini. Saya hanya berharap kawan-kawan seperjuangan yang turun ke jalan tidak berbuat anarki dan tidak membuat kerusuhan. Hati-hati terhadap penyusup, yang mungkin saja dilakukan oleh penguasa, untuk bisa dijadikan alasan untuk melakukan penangkapan terhadap kawan-kawan yang murni berjuang..
Kembali Ke Atas Go down
 
100 Hari.. 1000 Harapan.. 10.000 Personil.. 100.000 Pendemo..
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Pelangi Muncul di Malam Hari
» Penting..!!! Menyalakan Lampu Motor di Siang Hari
» Alasan Gak Boleh Nyiram Tanaman di Siang Hari...
» Dapet penghasilan minimal Rp. 10 ribu/hari seumur hidup

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
IndoHolic :: THE LOUNGE-
Navigasi: